REPUBLIKA.CO.ID, KABUL---Ledakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh di sebuah pasar di Afghanistan baratlaut menewaskan tujuh warga sipil, termasuk seorang anggota dewan provinsi, kata polisi.
Ledakan di distrik Ghormach di provinsi Faryab itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan mematikan dan pemboman bunuh diri sejak Taliban mengumumkan peluncuran ofensif musim semi pada bulan ini.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu, namun serangan-serangan serupa sebelumnya dituduhkan pada Taliban.
"Sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh yang dipasang teroris dan musuh Afghanistan... meledak hari ini menjelang siang ketika penduduk sedang sibuk berbelanja di pasar," kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan.
"Akibat dari insiden ini, tujuh warga sipil tewas, termasuk anggota dewan provinsi Amanullah Shahabzai, dan delapan orang sipil lain cedera," katanya.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Pada Oktober, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.