REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Liga Arab, yang bermarkas di Kairo, mengatakan Senin bahwa pertemuan kelompok oposisi Suriah yang sebelumnya dijadwalkan diselenggarakan pada Rabu ditunda.
Badan pan-Arab itu mengatakan dalam satu pernyataan bahwa penundaan tersebut diminta oleh Dewan Nasional Suriah dan Badan Badan Koordinasi Nasional Suriah untuk Perubahan Demokratik.
Liga Arab akan terus bekerja dengan kelompok-kelompok oposisi Suriah untuk menciptakan lingkungan yang sesuai guna pertemuan menyatukan oposisi Suriah, kata pernyataan itu.
Pada pertemuan tingkat menteri khusus 26 April, Liga Arab memutuskan untuk mengundang semua kelompok oposisi Suriah guna bertemu di Kairo.
Para pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa mulai berdatangan di Suriah bulan lalu untuk memantau pelaksanaan rencana perdamaian enam pasal yang diprakarsai oleh utusan khusus bersama PBB-Liga Arab Kofi Annan, yang menyerukan terutama untuk penghentian semua kekerasan oleh kedua pihak dalam konflik untuk membuka jalan bagi penyelesaian politik bagi kerusuhan di Suriah yang telah berlangsung selama 14 bulan.
Enam warga China yang bekerja sebagai pengamat militer PBB tiba di ibu kota Suriah Damaskus Senin untuk bergabung dengan tim 189 anggota yang sudah berada di lapangan untuk memantau gencatan senjata atas permintaan PBB.
Ketika mengomentari situasi di Suriah, Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al Arabi mengatakan awal bulan ini, bahwa "kekerasan harus diakhiri, pembebasan tahanan dan masuk ke reformasi politik yang tulus dan bermakna."
Ia mengatakan, situasi di Suriah mungkin berubah setelah para pengamat PBB sepenuhnya dikerahkan. Tetapi ia mengakui bahwa seseorang tidak bisa menggantungkan harapan pada pengamat, yang tugas utamanya untuk memantau gencatan senjata, bukan memecahkan krisis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika