REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Uang lusuh yang beredar di Provisi Gorontalo mencapai Rp 18,92 miliar.
Pemimpin Bank Indonesia Gorontalo, Wahyu Purnama, Selasa, mengungkapkan pecahan uang kertas Rp 2.000 merupakan mata uang yang memiliki tingkat kelusuhan tertinggi yaitu sebanyak 350 ribu lembar.
Diikuti oleh pecahan uang kertas sebesar Rp 1.000 yang memiliki tingkat kelusuhan sebanyak 120 ribu lembar.
Dia mengatakan, uang lusuh juga terdapat pada pecahan Rp 100 ribu dengan jumlah 6.000 lembar, serta pecahan Rp 50 ribu sebanyak 9.000 lembar.
"Jika dibanding triwulan sebelumnya pada akhir 2011, jumlah uang lusuh pada periode ini jauh lebih besar. Jumlah uang lusuh pada triwulan sebelumnya, hanya mencapai Rp 5,8 miliar rupiah," kata dia.
Meski demikian, lanjutnya, uang layak edar yang tersedia pada kas titipan Gorontalo pada akhir triwulan I-2012 sebesar Rp 90,26 miliar, tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar Rp 72,48 miliar.
Wahyu merinci uang layak edar tersebut sebesar Rp 90,25 miliar untuk uang kertas dan Rp 18,92 juta untuk uang logam.