REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Pilot yang bertugas mengendalikan helikopter Super Puma mengaku evakuasi kantong jenazah lewat jalur udara dari lokasi jatuhnya pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 di Gunung Salak menuju helipad di Lapangan SMPN 1 Cijeruk, Kampung Pasir Pogor membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
"Kami membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengevakuasi kantong jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat menuju helipad," kata Pilot Super Puma TNI AU Mayor Penerbang Leffie di Sukabumi, Selasa (15/5).
Ia menjelaskan, dalam melakukan evakuasi pihaknya juga terus berkomunikasi dengan koordinator helipad di Puncak Salak I dan di Lapangan SMP N I Cijeruk untuk mengetahui kondisi cuaca baik di gunung maupun di darat.
Selain itu, pilot juga harus mengetahui kecepatan dan arah angin sehingga dalam melakukan evakuasi bisa cepat dan tepat.
"Sebelum melakukan evakuasi kami terus berkoordinasi dengan koordinator helipad yang ada di Puncak Salak I dan jika kondisi siap dan diperintahkan maka kami langsung melakukan evakuasi melalui udara dengan menggunakan helikopter ini," katanya.
Dia mengaku bersama kru helikopter Super Puma tidak mengetahui isi kantong jenazah tersebut. Pihaknya hanya bertugas melakukan evakuasi tanpa harus mengetahui isi kantong jenazah tersebut.
"Kami berusaha melakukan evakuasi dengan cepat dan tepat serta koordinasi dan kerja sama tim harus baik," kata Leffie.