REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Mahmoud Abbas bakal menyaksikan pengambilan sumpah beberapa menteri baru hasil perombakan dari Pemerintah Palestina, Rabu (16/5). Para menteri baru itu masuk dalam kabinet Palestina hasil perombakan yang dipimpin pemerintah sementara Perdana Menteri, Salam Fayyad.
"Para menteri diminta untuk bersumpah pada Rabu malam," ungkap Ahmad Majdalani, Menteri Tenaga Kerja Palestina yang baru kepada Xinhua.
Perombakan kabinet dinilai penting dalam pemerintahan baru Palestina. Perombakan itu terjadi setelah Fayyad, seorang ekonom jebolan Amerika Serikat, menyerahkan portofolio keuangan kepada Nabil Qassis, mantan rektor Universitas Birzeit di Tepi Barat.
"Perombakan dikonfirmasi di kementerian pertanian, keadilan, telekomunikasi, pariwisata dan ekonomi," sebut Majdalani.
Menteri baru lainnya bakal menduduki Kementerian Kesehatan Palestina. "Namun identitasnya belum dikonfirmasi," sebut dia.
Lima menteri dalam Pemerintahan Fayyad mengundurkan diri setelah kebanyakan dari mereka tersandung tuduhan korupsi. Pengunduran diri itu membuat Pemerintahan Fayyad tidak seimbang.
Abbas menugaskan Fayyad untuk membentuk pemerintahan setelah Hamas mengambil alih Gaza pada 2007, di mana kemudian mereka membentuk pemerintahan sendiri. Sejak itu pemerintahan Abbas terbatas pada Tepi Barat.