Kamis 17 May 2012 03:15 WIB

Mengenaskan, Kesenian Wayang Krucil Bojonegoro Nyaris Punah

Red: Endah Hapsari
Pertunjukan wayang kulit, ilustrasi
Pertunjukan wayang kulit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO---Lantaran kurang diminati masyarakat, kesenian Wayang Krucil dan Sandur di Bojonegoro, Jatim, terancam punah, karena kurang diminati masyarakat.

"Kesenian Wayang Krucil dan Sandur sulit berkembang karena tidak ada generasi penerus, serta masyarakat tidak banyak yang berminat menggelar kedua kesenian itu dalam berbagai acara hajatan atau acara desa," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Saptatik.

Ia mengatakan, kedua kesenian itu diperkirakan dalam beberapa tahun lagi punah, kalau tidak ada generasi penerus yang berminat melestarikannya. "Apalagi generasi penerus dua kesenian itu, juga sudah tidak ada lagi," katanya, menegaskan.

Dalang Wayang Krucil di daerah setempat, menurut dia, jumlahnya, semakin tahun semakin berkurang dan sekarang ini hanya tinggal dua orang dengan usia yang sudah tua yaitu Ki Narto dan Ki Raji.