REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali songo adalah sembilan orang tokoh penting dalam proses Islamisasi di Pulau Jawa. Kesuksesan dakwah yang dilakukan mereka tidak lepas dari kepiawaian dalam membaca situasi sosial dan demografis penduduk setempat. Alhasil, syiar Islam dapat sampai kepada masyarakat sasaran dengan lebih mengakar.
Para pendakwah itu terdiri atas Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Berdasarkan penelitian sejarah, mereka tidak hidup pada masa yang persis bersamaan. Akan tetapi, satu sama lain memiliki keterkaitan yang erat, baik dalam hal nasab maupun relasi guru-murid.
Kelompok alim ulama itu kerap menggunakan kesenian sebagai media dakwah. Di samping itu, mereka pun melalui pendekatan kepada berbagai lapis masyarakat, mulai dari raja hingga kaum papa. Konsep tablig yang diterapkan Wali Songo selaras dengan tuntunan surah Ali Imran ayat 159, yakni agar seorang mubaligh “berlaku lemah lembut.”
Seni suluk