Sabtu 19 May 2012 16:38 WIB

Identifikasi Belum Tuntas, Keluarga Korban Diharap Bersabar

Rep: ira sasmita/ Red: Taufik Rachman
Keluarga Korban Berdoa untuk korban Sukhoi Superjet 100
Foto: Republika/Prayogi
Keluarga Korban Berdoa untuk korban Sukhoi Superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID,Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri hingga Sabtu (19/5) masih sama dengan hasil identifikasi Jumat (18/5) yaitu 15 jenazah.

Tim DVI mengharapkan keluarga korban sabar menunggu selesainya rangkaian pencocokan data antemortem dan postmortem di RS Polri Dr Soekanto di Kramatjati, Jakarta Timur.

"Belum rampung, tetapi keluarga harus bersabar. Jenazah yang sudah diidentifikasi terdiri dari 13 jenazah Warga Negara Indonesia (WNI), dan 2 Warga Negara Asing (WNA). Lima orang diidentifikasi berjenis kelamin wanita dan 10 laki-laki," kata Direktur Eksekutif DVI, Kombes Anton Castilani, dihubungi Republika, Sabtu (19/5).

Tim DVI, jelas Anton, berusaha mengikuti permintaan keluarga korban. Seperti tidak mempublikasikan kepada siapapun jenazah yang telah diidentifikasi. Namun, ia menjelaskan, rangkaian identifikasi tidak bisa dilakukan terburu-buru.

Identifikasi didasarkan dan disimpulkan dari hasil pemeriksaan gigi, DNA, properti, maupun pemeriksaan medis. Anton melanjutkan, jenazah korban yang telah teridentifikasi bukan berarti sudah bisa dibawa pulang.

"Mengingat bahwa identifikasi dilakukan berdasarkan salah satu body part yang ditemukan di TKP. Sehingga untuk dapat dibawa pulang masih harus menunggu sampai body part lainnya ditemukan," ujarnya.

Tim DVI baru menginformasikan kepada pihak keluarga korban bila hasil pencocokan antemortem dan postmortem dinyatakan 100 persen. Anton meminta keluarga bersabar dan menunggu tim DVI selesai bekerja. Ia memerkirakan proses identifikasi bisa dirampungkan hingga pekan depan.

Sukhoi SuperJet 100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak pada 9 Mei 2012 . Pesawat tersebut berisi 45 orang, delapan orang di antaranya merupakan kru dari Rusia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement