Kamis 24 May 2012 17:10 WIB

Polisi Buru Perusak Makam Sultan Hasanuddin

MAKAM SULTAN HASANUDDIN DIRUSAK. Sejumlah warga melihat makam Sultan Hasanuddin (kanan) yang dirusak di kompleks makam raja-raja Gowa, di Desa Palantingkang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (24/5)
Foto: Sulawesi Selatan, dirusak orang tak dikenal dan masih dalam peny
MAKAM SULTAN HASANUDDIN DIRUSAK. Sejumlah warga melihat makam Sultan Hasanuddin (kanan) yang dirusak di kompleks makam raja-raja Gowa, di Desa Palantingkang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (24/5)

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA, SULSEL - Polisi Resor Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, fokus memburu oknum pelaku pengrusakan Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin yang terletak di desa Palangtikang makam raja-raja Gowa di Kecamatan Somba Opu.

"Kami fokus melakukan penyelidikan terhadap pengrusakan situs budaya bersejarah Makam Sultan Hasanuddin yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab itu," kata Kapolres Gowa AKBP Totok Lisdiarto di Gowa, Kamis (24/5).

Ia menyebutkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) dan istansi terkait lainnya untuk melakukan penyelidikan.

"Saat ini kami baru meminta keterangan penjaga makam, Abdul Halim, kapan terjadi pengrusakan dan lainnya. Tetap kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan," ujarnya.

Sejumlah jurnalis menanyakan apa motif dibalik pengrusakan makam tersebut, kata dia, belum diketahui pasti apa motif pelaku merusak situs bersejarah ini.

Terkait dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara, lanjutnya, polisi tidak mengambil satupun meskipun diketahui ada beberapa barang bukti seperti sendal jepit, papan nisan dan batu makam.

"Kita tidak akan mengambil satupun benda yang ada di sana sebab itu bukan kewenangan kami karena banyak pihak yang terlibat dalam proses penyelidikan seperti saya sebutkan tadi. Pasal yang kita kenakan berlapis serta UU No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement