REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lebih dari 50 pendaki sukses menggapai puncak Gunung Everest pada Jumat, demikian disebutkan oleh seorang pejabat Nepal, yang menimbulkan kekhawatiran perihal penuhnya puncak tertinggi dunia itu setelah terjadi kematian empat pendaki di awal pekan ini.
Berbagai ekspedisi telah berangkat pada Kamis malam untuk mencapai puncak yang berada di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, mereka mengambil keuntungan dari bagusnya cuaca pada dua hari, yang membuat lebih dari 200 orang berusaha untuk sampai di puncak.
"Hari ini sebanyak 52 orang berada di puncak, dan terdapat total sebanyak 150 orang yang siap mendaki di kamp keempat," kata pejabat kementrian pariwisata, Tilak Pandey.
"Kemarin hanya setengah yang naik karena mereka mengkhawatirkan kepadatan, dan mereka tetap akan memulai pendakiannya pada malam ini dan akan kembali besok."
Seorang warga Jerman, Eberhard Schaaf (61), warga Korea Selatan, Song Won-Bin (44), warga Kanada kelahiran Nepal, Shriya Shah (33), dan pendaki China, Ha Wenyi (55) ditemukan telah meninggal dunia di dekat puncak gunung pada Sabtu pekan lalu.
Kematian mereka membuat para ahli memberi peringatan terhadap potensi level bahaya perihal padatnya pendaki, yang dapat memicu kecelakaan lain di saat kepadatan pendaki terjadi di 'jalur maut' Everest, di atas 8.000 mdpl.
"Masalah bukan pada fakta bahwa mungkin terlalu banyak orang di gunung, namun lebih pada banyak orang yang berusaha mencapai puncak di hari yang sama, sehingga dapat memicu kepadatan di bagian tertinggi (gunung)," kata Dawa Steven Sherpa kepada AFP melalui surat elektronik dari base camp.