Senin 28 May 2012 18:18 WIB

Masuknya Islam di Negeri Tirai Bambu (4-habis)

Rep: Sya/Fia/Hri/ Red: Chairul Akhmad
Umat Muslim di Cina saat berdoa bersama usai shalat berjamaah.
Foto: chinadaily.com.cn
Umat Muslim di Cina saat berdoa bersama usai shalat berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam perkembangannya kemudian, masyarakat Cina juga sudah bisa membuat uang kertas. Bahkan, Marco Polo (1254-1324 M) ketika berkunjung ke Cina, tercengang melihat kemajuan yang dialami Cina.

Marco Polo menyebutkan, dalam beberapa lawatannya ke berbagai negara, orang menggunakan uang emas dan perak sebagai alat bayar dan pertukaran barang, bukan kertas. Ia kemudian menyelidiki cara pembuatannya.

Dan salah satu kota yang dikenal ketika itu untuk membuat uang kertas dalam mata uang Cina adalah Khanbalik. Kulit pohon mulberri dikupas (daunnya untuk makanan ulat sutra), dan dari situ diambil lapisan halus yang terletak di antara kulit kasar dengan batang pohonnya.

Lapisan halus itu direndam, kemudian ditumbuk dengan alu sampai menjadi semacam bubur (pulp). Lalu dibuat menjadi kertas serupa dengan pembuatan kapas, tetapi berwarna hitam.

Setelah siap, lalu dipotong-potong menurut berbagai ukuran dalam bentuk persegi empat panjang. Ukuran terkecil untuk nilai setengah tornesel, dan ukuran berikutnya senilai groat perak, yakni mata uang Venesia (Italia). Dan selanjutnya menjadi nilai satu, dua, tiga sampai sepuluh mata uang emas.

Masjid Pertama di Cina

Menurut Ibrahim Tien Ying Ma, masjid pertama kali yang dibangun di Cina adalah Masjid Kwang Tah Se. Kwang Tah Se berarti masjid dengan Menara Cemerlang, di daerah Chang-an (Kanton). Dinamakan demikian, karena menara masjidnya merupakan bangunan terbaik ketika itu. Dan ketika malam hari cahayanya sangat terang.

Dalam versi lain disebutkan, masjid itu bernama Huaisheng, atau Masjid Memorial. Konon, Masjid Kwang Tah Se dibangun oleh seorang sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash yang bernama Yusuf. Pendirian masjid ini diizinkan oleh kaisar yang berkuasa ketika Dinasti Tang, yaitu Kaisar Yong Hui (Yung Wei).

Ibrahim menyatakan, menara Masjid Kwang Tah Se di Kanton itu, selain dipakai untuk memanggil orang shalat (adzan), juga dipakai sebagai mercusuar oleh kapal-kapal yang berlayar memasuki Kanton. Sedangkan, jentera pada puncak atapnya dipergunakan untuk menunjukkan arah mata angin.

Profesor SM Fatimi, guru besar di Universitas Malaya, mengungkapkan, masjid dengan Menara Cemerlang di Kanton itu pembangunannya meniru masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW, yaitu Masjid Quba. Pernyataan ini juga dikukuhkan oleh Senator AD Alonto, yang juga melakukan penelitian tentang masjid tersebut.

Sedangkan, masjid lainnya yang dibangun di Kanton adalah Chee Lin Se, yang berarti masjid dengan Tanduk Satu. Masjid itu masih tetap berdiri hingga saat ini setelah 14 abad. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement