Senin 28 May 2012 19:21 WIB

Tugas Penting Lippi di Liga Champions AFC

Marcello Lippi
Foto: guardian.co.uk
Marcello Lippi

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Pelatih Marcello Lippi menghadapi tantangan berat, hanya dua pekan setelah ia tiba di China, ketika ia berusaha untuk memimpin Guangzhou Evergrande menuju perempat final Liga Champions AFC pada Rabu (30/5).

Lippi, yang direkrut untuk mendatangkan kejayaan di level benua bagi juara China yang telah mengeluarkan dana besar tersebut, mendapati tugas berat dalam pertandingan wajib menang di babak 16 besar melawan FC Tokyo, setelah ia baru melatih Guangzhou untuk tiga pertandingan.

Pelatih 64 tahun tersebut belum menderita kekalahan di China, namun ia hanya memberi dampak kecil sejak menjadi akuisisi pelatih terbesar di Liga China, yang sekarang juga menjadi rumah bagi mantan penyerang Chelsea, Nicolas Anelka.

Di bawah Lippi, Guangzhou menang 1-0 dan seri 1-1 saat melawan dua klub terbawah di klasemen, sehingga keunggulan mereka di puncak kini tinggal dua poin. Pada Rabu, Evergrande menghadapi tugas yang lebih berat saat menghadapi FC Tokyo, yang merupakan juara Piala Kaisar Jepang.

Pada Selasa, runner-up 2008 asal Australia, Adelaide United, menjamu Nagoya Grampus, dan juara 2010, Seongnam Ilhwa Chunma, bermain melawan klub Uzbekistan, Buyodkor. Klub Korea Selatan, Ulsan Hyundai, menghadapi juara Jepang, Kashiwa Reysol, pada Rabu (28/5).

Namun perhatian penikmat sepak bola netral akan berfokus pada debut Lippi di kompetisi Asia, dengan timnya yang disi pemain-pemain mahal, termasuk bintang lapangan tengah, Dario Conca, dan pencetak gol, Muriqui.

"Dari awal, klub ini benar-benar memperjelas seberapa besar antusiasme dan determinasi yang mereka miliki untuk menciptakan tim bagus, satu (tim) yang cukup bagus untuk menjuarai Liga China dan akan tampil baik di Liga Champions AFC," kata Lippi.

"Untuk itu, saya berada di sini. Saya menjamin untuk bekerja dengan hasrat sepenuhnya dan profesionalisme."

Kehadiran Guangzhou di babak 16 besar merupakan kejutan setelah pendahulu Lippi, pelatih asal Korea Selatan, Lee Jang-Soo, memimpin tim itu melalui kemenangan di menit-menit akhir atas klub Thailand, Buriram United, di pertandingan terakhirnya sebagai pelatih.

Beberapa jam kemudian, Lee mengumumkan perpisahannya kepada sekelompok pemain yang emosional, yang dipimpinnya untuk promosi dan setahun kemudian menjuarai Liga China di musim.

Menurut berbagai laporan, Lippi telah mendapatkan kapal dan villa pribadi yang besar sejak tiba di Guangzhou, kota industri dekat Hong Kong, serta gaji sebesar 10 juta euro.

Lippi memenangi Piala Dunia 2006 dengan Italia, namun ia meninggalkan tim itu setelah tampil buruk di Piala Dunia 2010. Ia sekarang memiliki tugas yang sangat berbeda di Stadion Tianhe, Guangzhou.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement