REPUBLIKA.CO.ID, KUTA - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta masyarakat melupakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Melupakan kenaikan harga BBM itu lebih baik," katanya setelah membuka Konferensi Perpustakaan se-Asia Tenggara di Kuta, Bali, Selasa (29/5).
Menurut dia, harga minyak dunia saat ini mengalami penurunan sehingga membahas kenaikan harga BBM sangat tidak tepat. "Harga minyak dunia saat ini turun dari 100 dolar AS menjadi 90 dolar AS per barel," katanya.
Namun dia prihatin bahwa pembatalan kenaikan harga BBM pada 1 April 2012 tidak diikuti oleh penurunan harga barang kebutuhan pokok yang sudah telanjur naik hingga 15 persen. Oleh sebab itu, Agung Laksono meminta kepada para pelaku usaha khususnya pedagang menurunkan kembali harga kebutuhan pokok karena harga BBM tidak dinaikkan.
"Bagi mereka yang terlanjur menaikkan harga, harus mengerti dan turunkan harganya lagi," katanya. Ia mengemukakan bahwa saat ini pemerintah berkonsentrasi mengenai kebijakan penghematan energi dan diversifikasi energi.
"Yang akan diumumkan sekarang soal kebijakan melakukan penghematan, diversifikasi energi, dan kebijakan energi nasional," katanya.
Pada 1 April 2012 pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun rencana tersebut mendapat penolakan keras dari masyarakat dan kalangan legislatif sehingga pemerintah mengurungkan kenaikan harga BBM