REPUBLIKA CO ID, BANGKOK- Sekitar 3.000 polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban pada Rabu (30/5). Kelompok Baju Kuning akan berunjuk rasa menentang RUU Rekonsiliasi yang didukung pemerintah, sementara Baju Merah akan turun ke jalan untuk mendukung RUU itu.
Kepala kepolisian nasional Jenderal Pol Priewpan Damapong menjelaskan itu Selasa.
Kepolisian Metropolitan sebelumnya berencana untuk menyebarkan sekitar 600 polisi. Namun, setelah Jenderal Pol. Priewpan mengadakan pertemuan dengan para kepala polisi lainnya hari ini, jumlah itu direvisi menjadi 3.000.
Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) anti-Thaksin, yang lebih dikenal sebagai gerakan Baju Kuning, akan berkumpul di Plaza Loyal di Bangkok sebelum berbondong ke Parlemen. Mereka juga akan mendirikan panggung untuk menyampaikan pidato.
Sedangkan Fron Bersama untuk Demokrasi melawan Kediktatoran (UUD) yang pro-Thaksin, alias Baju Merah, akan berkumpul dan mendirikan panggung di depan Parlemen. Mereka akan menunjukkan dukungan kepada rancangan undang-undang itu.
Polisi diarahkan untuk mencegah kedua kubu politik itu terlibat bentrokan satu sama lain dan memastikan tidak akan ada pihak ketiga yang menghasut untuk menimbulkan kekerasan selama pertemuan.
RUU rekonsiliasi bertujuan untuk memberikan amnesti kepada semua pelaku politik, termasuk mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang digulingkan oleh kudeta 2006, dan mereka yang berada dibalik pembunuhan 92 orang dalam pembubaran berdarah demonstrasi Baju Merah pro-Thaksin pada 2010.
Namun, RUU itu sejauh ini mendapat penentangan kuat dari partai oposisi, terutama Partai Demokrat, dan para anggota Baju Kuning.REPUBLIKA.CO.ID,