Rabu 30 May 2012 23:53 WIB

Istana Topkapi, Simbol Kejayaan Turki Utsmani (4-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Istana Topkapi di Istanbul, Turki.
Foto: visit2istanbul.com
Istana Topkapi di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain itu, di dalam museum Istana Topkapi juga dipamerkan berbagai benda bersejarah lainnya.

Di antaranya jubah, lukisan, senjata, perisai, baja, miniatur daerah kekuasaan Utsmani, kaligrafi, serta beberapa perabot rumah tangga istana, seperti sendok, gelas, dan piring yang terbuat dari emas.

Masih di seputaran istana, juga ada peninggalan berharga, benda-benda yang pernah dipakai Nabi Muhammad SAW.

Berbagai peninggalan itu ditempatkan di dalam suatu ruang khusus yang terpisah dari Istana Topkapi. Ruangan itu bernama Paviliun Relikui Suci.

Di dalamnya terdapat pedang, mantel, gigi (Nabi Muhammad SAW yang tanggal pada Perang Uhud), bakiak, bendera, cambuk, segenggam janggut, sajadah, tongkat, busur panah, sabuk, stempel, dan berbagai benda lainnya.

Selain itu, terdapat pula pedang-pedang milik keempat sahabat Nabi, Khulafa Ar-Rasyidin (Abubakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib).

Di tempat ini juga tersimpan cetakan telapak kaki kanan Nabi Muhammad SAW. Telapak kaki kanan itu tercetak saat peristiwa Mi'raj. Sedangkan telapak kaki kirinya kini tersimpan di Masjid Al-Aqsha.

Terdapat pula beberapa surat buatan Nabi SAW. Salah satunya surat yang ditujukan kepada Muqawqis (seorang raja dari negeri Mesir). Surat itu ditulis di daun kurma dan ditemukan di Mesir pada 1850.

Peninggalan bersejarah lainnya adalah manuskrip Alquran pertama yang ditulis di atas lembaran kulit binatang. Manuskrip tersebut merupakan lembaran Alquran sebelum disatukan menjadi sebuah kitab utuh. Salah satu yang tersimpan di Topkapi ialah surah Al-Qadr. Selain itu, masih banyak peninggalan lainnya dari para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.

Satu lagi keunikan dari yang terdapat pada Istana Topkapi, bila memasuki ruangan peninggalan ini, pengunjung dapat mendengar alunan suara dari 24 orang hafizh (penghafal) Alquran. Mereka secara bergantian melantunkan bacaan Alquran dengan syahdunya.

Konon, dahulunya pembacaan Alquran di Istana Topkapi selalu dilakukan tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus selama lebih dari 407 tahun (dari tahun 1517-1924).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement