REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi Badak Jawa semakin menyusut dan terancam kepunahan. Untuk itu, diperlukan sarana rehabilitasi pengembangan populasi badak. Atas dasar itulah, perusahaan swasta, Asia Pulp & Paper (APP) bersama Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sepakat meluncurkan inisiatif baru pengembangan areal konservasi dan rehabilitasi baru pengembangkan populasi Badak Jawa.
Menurut siaran pers APP yang diterima di Jakarta, Jumat (1/6), perusahaan ini mendanai inisiatif baru tersebut di TNUK guna mengembangkan populasi mamalia ini. Inisiatif baru yang tercakup dalam kesepakatan TNUK dan APP pada pertengahan Mei 2012 ini akan mencakup berbagai kegiatan rehabilitasi dan konservasi.
Tujuannya, menurut pernyataan itu, adalah untuk memperbaiki lingkungan secara keseluruhan dalam melindungi populasi badak. Program ini juga termasuk pemberdayaan, kesadaran, dan pendidikan bagi masyarakat untuk membantu melindungi Badak Jawa dan habitatnya.
Terkait dengan upaya perlindungan terhadap satwa yang langka ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Juni 2012 direncanakan mencanangkan tahun 2012 sebagai tahun Badak Internasional. Pencanangan Hari Badak Internasional tersebut akan dilaksanakan di Istana Negara.