REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendaki muda dari Wanadri sukses menyelesaikan tugasnya mendaki tujuh puncak dunia atau lebih dikenal dengan "Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) yang dimulai 2010 lalu. Dua dari enam pendaki berhasil menaklukkan tujuh pendakian dan ditutup dengan pendakian ke puncak tertinggi di dunia yaitu Everest (8.848 mdpl) yang berada di perbatasan Nepal dan Tibet.
Proses pendakian ke Puncak Everest ini selain sulit juga membutuhkan waktu yang panjang. Waktu yang digunakan kurang lebih 60 hari. Berbagai rintangan dialami oleh pendaki termasuk hujan salju dan angin kencang sebelum "Summit Attack" yang melalui jalur selatan (Nepal).
"Saya sempat tidak sadar jika telah mencapai puncak. Sujud syukur adalah hal yang pertama kali saya lakukan," kata salah satu pendaki yang sukses mencapai Puncak Everest, Nurhuda.
Menurut dia, setelah sampai puncak dan melakukan beberapa kegiatan termasuk mengibarkan Sang Merah Putih serta bendera sponsor, pihaknya langsung turun bersama tim pendukung yang mengawal sejak awal pendakian.
Sebelum pendakian ke Puncak Everest, pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.
Selanjutnya melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, namun ada satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai puncak. Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.