REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Hari ini persidangan atas tertuduh mantan presiden Mubarak berlangsung di Kairo. Mubarak dituduh menjadi otak dibalik penembakan 850 demonstran yang menginginkan dirinya mundur dari kursi jabatan. Tuduhan memperkaya diri semasa menjabat juga menyertai Mubarak.
Kedua anak Mubarak, Alaa dan Gamal Mubarak juga dituduh menerima suap dari Huseein Salem, seorang tahanan ekstradisi dari Spanyol. Ayah-anak ini dituduh telah membantu Salem untuk membeli tanah milik pemerintah di pantai Laut Merah dengan mendapatkan potongan harga. Mubarak juga membantu Salem untuk menyedot uang publik sebanyak 714 miliar dollar melalui kesepakatan penjualan gas alam ke Israel.
Tuduhan lain mengenai menipulasi pasar saham juga mendera para Mubarak muda ini. Bersama tujuh orang tertuduh lainnya, mereka diduga mengambil keuntungan pribadi dari penjualan bank.
Belum ada putusan mengenai hasil persidangan Mubarak. Pengamat berpendapat bahwa persidangan telah mempunyai cukup bukti.
Namun beberapa bukti terpenting justru lenyap kerena ada penarikan kesaksian. "Saksi kunci justru tidak memberikan kesaksian yang kuat, sementara yang lain tidak berani mengungkapkan apapun."