Ahad 03 Jun 2012 18:34 WIB

MK: Nasib Wamen, Tunggu Selasa!!

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Akil Mochtar
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Akil Mochtar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar membenarkan, nasib wakil menteri (wamen) bakal diputuskan pada Selasa (5/6) besok. “Kira-kira seperti itu,” kata Akil ketika dihubungi, Ahad (3/6).

Akil menyatakan, putusan uji materi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Pasal 10 tentang Kementerian Negara sama dengan putusan gugatan lainnya. Karena itu ia meminta persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan.

Akil tidak bisa membocorkan apakah keputusan MK bakal mengabulkan atau menolak permohonan pemohon. Disinggung apakah MK akan membuat keputusan kontroversial, ia memilih bungkam. “Jangan mancing-mancing. Tunggu saja Selasa!”

Adapun pemohon uji materi UU Kementerian Negara, Adi Warman sangat optimis gugatannya dikabulkan. Menurut dia, dari berbagai argument yang dikemukakan saksi ahli pemohon dan DPR, semuanya berkesimpulan keberadaan wamen itu inkosntitusional. Karena itu keputusan terbaik yang harus dikeluarkan MK adalah membubarkan wamen. 

“Harapan dan doa saya tentunya dikabulkan. Saya yakin itu,” ujar ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Pusat tersebut.

Sebelumnya, dalam perbincangan dengan salah satu hakim konstitusi, Republika mendapat bocoran terjadi tarik ulur di kalangan sembilan hakim. Ada yang menilai keberadaan wamen bertentangan dengan konstitusi sebab posisinya rancu dengan menteri. Sebagian hakim menyebut, posisi wamen tidak masalah lantaran menjadi kewenangan prerogatif presiden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement