REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, Desi Nurhayati (18 tahun), warga Dusun Pulo Harapan RT 06/02, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, terjebak di negara konflik Suriah. Orang tua TKW tersebut, berharap pemerintah segera memulangkan Desi. Sudah enam bulan terakhir keluarga kehilangan kontak dengan pahlawan devisa tersebut.
Aswati (35 tahun), ibu kandung Desi, mengatakan, anaknya berangkat jadi TKW sejak dua tahun lalu. Dia direkrut oleh sponsor atas nama Irin, warga Desa Pusaka Tambo, Kecamatan Tirtajaya. Awalnya, Desi ditawari bekerja di Arab Saudi. Dia berangkat melalui jasa PJTKI PT Aji Bara, Bekasi. "Akan tetapi, selama 1,5 tahun Desi tak pernah berkirim kabar," kata Aswati, kepada Republika, Senin (4/6).
Enam bulan lalu, Desi baru memberi kabar kepada keluarga. Ternyata, dia tidak bekerja di Arab Saudi. Melainkan, ada di Suriah. Saat itu, Desi meminta untuk dipulangkan. Sebab, Suriah sedang bergejolak.
Mendengar kabar tersebut, lanjut Aswati, keluarga sangat cemas. Apalagi, setelah ditelusuri perusahaan yang memberangkatkan Desi sudah bangkrut.
Keluarga mengaku kebingungan harus melaporkan ke mana. Terlebih lagi, Desi sepertinya menjadi TKW ilegal karena dia tak memiliki surat penempatan kerja. Namun, Uci sangat berharap pemerintah mau membantu untuk memulangkan anaknya ke tanah air.
Berdasarkan sumber Republika, TKW yang terperangkap di Suriah tak hanya Desi Nurhayati. Melainkan ada 14 TKW ilegal lainnya. Mereka, direkrut oleh enam sponsor yang ada di empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Jayakerta, Tirtajaya, Rawamerta, dan Cilebar.