REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - NATO diminta bertanggung jawab atas serangan rudal yang menewaskan warga sipil di Logar, Afganistan. Namun pihak koalisi membantah, mereka justru meminta Taliban bertanggungjawab atas aksi bom bunuh diri mematikan di Kandahar.
Afganistan telah diguncang dua insiden kekerasan yang menyebabkan banyak warga sipilnya tewas. Serangan pertama terjadi menjelang fajar, saat rudal NATO mengakibatkan kematian 18 warga sipil di timur Logar. Sementara serangan kedua saat bom bunuh diri menewaskan 22 orang di selatan Kandahar.
Sementara insiden fatal ketiga terjadi pada Rabu (6/6) lalu. NATO mengaku kehilangan dua tentaranya dalam kecelakaan helikopter di timur provinsi Ghazni.
Serangan NATO di Logar jika terbukti bersalah, akan memperburuk reputasi NATO di Afganistan. Namun NATO membantah laporan tersebut. Menurutnya hanya dua orang mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.
Kala itu sasaran rudal NATO adalah sebuah rumah di distrik Baraki Barak. Disana para pemimpin suku bertemu dengan para pejuang Taliban. Pasukan internasional kemudian melepaskan serangan untuk menyerang para pejuang.
Kepala dewan Logar mengatakan insiden tersebut menewaskan 18 warga. Diantara korban tewas adalah pemimpin suku bersama beberapa anggota keluarganya, termasuk perempuan dan anak-anak. Tujuh pejuang Taliban yang ada di dekatnya juga tewas.