REPUBLIKA.CO.ID, Pada suatu pagi Thufail pergi ke masjid hendak tawaf di Ka’bah, dan mengambil berkah dari berhala-berhala yang ia puja.
Hal seperti itu biasa dia lakukan ketika musim haji. Ia menyumbat telinganya dengan kapas, karena takut mendengar suara Nabi Muhammad dan pengikutnya.
Tetapi ketika masuk ke masjid, ia melihat Rasulullah sedang shalat dalam Ka’bah. Thufail terpesona melihat shalat Nabi yang tidak sama dengan shalatnya. Sedikit demi sedikit ia bergerak menghampiri beliau, sehingga akhirnya ia berada dekat sekali dengan Rasulullah. Allah SWT menakdirkan Thufail mendengar apa yang dibaca Nabi.
Thufail berkata kepada dirinya sendiri, “Betapa celakanya engkau, hai Thufail! Engkau seorang pujangga dan penyair. Engkau tahu membedakan mana yang indah dan yang buruk. Apa salahnya kalau engkau dengarkan dia bertutur? Mana yang baik boleh engkau ambil, mana yang buruk tinggalkan!”
Thufail bagaikan terpaku di tempatnya. Ketika Rasulullah pulang, ia pun mengikutinya sampai ke rumah dan menemuinya. Di hadapan Rasulullah ia bertanya, “Ya Muhammad, sesungguhnya kaum anda berkata kepadaku tentang diri anda begini dan begitu.”
“Mereka menakut-nakutiku dengan urusan agama anda. Oleh karena itu, aku menyumbat telingaku dengan kapas agar tidak mendengar sesuatu dari anda. Tetapi Allah menghendaki supaya aku mendengar sesuatu dari anda. Ternyata, apa yang anda ucapkan semuanya benar dan bagus. Maka ajarkanlah kepadaku agama anda itu!”
Rasulullah mengajarkan kepadanya agama Islam. Dibacakannya Surah Al-Ikhlas dan Al-Falaq. Sejak saat itu, Thufail masuk Islam. Dan menetap di Makkah beberapa lama, mempelajari agama Islam. Ia menghafal ayat-ayat Alquran yang dapat ia hafal.
Ketika bermaksud hendak kembali kepada kaumnya, Thufail berkata, “Ya Rasulullah, aku ini pemimpin yang dipatuhi oleh kaumku. Aku bermaksud hendak kembali kepada mereka dan mengajak mereka masuk Islam. Tolonglah doakan kepada Allah SWT, semoga Allah memberiku bukti-bukti nyata yang dapat memperkuat dakwahku kepada mereka, supaya mereka masuk Islam.”
Rasulullah SAW pun segera berdoa agar Thufail dijadikan baginya tanda supaya kaumnya semakin percaya kepada Thufail.