REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu akan mengunjungi Iran untuk membahas program nuklir dan situasi di Suriah, kata Departemen Luar Negeri Rusia Senin.
Dalam kunjungannya, Lavrov akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Iran mengenai persiapan pembicaraan lanjutan antara Iran dan enam kekuatan utama dunia yakni Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat di Moskow mendatang.
Meski begitu, seorang anggota parlemen Iran mengatakan bahwa negara republik Islam itu tidak akan pernah menyerah pada tekanan Barat atas program nuklirnya, dan meramalkan pembicaraannya dengan pihak Rusia esok tidak akan menghasilkan hal yang positif karena negara-negara Barat dalam kelompok itu mengancam Iran.
Selain itu, menteri luar negeri Rusia juga akan membahas situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya "proses transformasi di dunia Arab" serta situasi di Suriah dengan para pejabat Iran, sebut media lokal.
Lavrov mengatakan pekan lalu bahwa, Rusia bermaksud untuk merangkul Iran dalam konferensi Suriah yang diprakarsai Rusia karena dinilai negara dapat memberikan pengaruh terhadap pemerintah Suriah.
"Dalam hal ini Lavrov menyebut Iran sebagai bagian dari masalah dan bukan bagian dari solusi yang dapat memberi gagasan," katanya.
Hal ini menyusul dikabarkannya Iran yang memasok senjata kepada tentara rezim Suriah untuk menggempur warganya.