Kamis 14 Jun 2012 14:28 WIB

Inilah KUA Terbaik di DKI Jakarta

Rep: ira sasmita/ Red: Heri Ruslan
Kantor Urusan Agama
Foto: infokepanjen.com
Kantor Urusan Agama

REPUBLIKA.CO.ID,  KEBON SIRIH -- Kementerian Agama Republik Indonesia menobatkan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, sebagai KUA teladan di DKI Jakarta. Penghargaan tersebut diberikan oleh Sekretaris Daerah DKI, Fajar Panjaitan, Kamis (15/6), di Balai Kota DKI Jakarta.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Muhaimin Luthfie, mengatakan KUA Palmerah dinobatkan sebagai kantor teladan yang memiliki performa baik. Terutama dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Kementerian Keagamaan melakukan penilaian dengan tahapan penilaian profil KUA, tes tertulis, dan wawancara. Dilakukan juga penilaian terhadap pimpinan KUA. Yaitu penilaian kecakapan kepemimpinan, kemampuan membaca Alquran, dan kitab kuning.

Zaini Hamdan, pimpinan KUA Kecamatan Palmerah, mengungkapkan anugerah KUA teladan merupakan keberhasilan seluruh staf kantor tersebut. Pria berusia 37 tahun ini, merupakan kepala KUA termuda di DKI Jakarta. Ia menyebutkan, masyarakat merupakan prioritas utama yang harus dilayani dengan maksimal. Sehingga, budaya dan etos kerja di kantor, ia arahkan menjadi pelayanan umat.

"Jangan sampai umat kecewa, apalagi jika sampai terjadi kasus pungutan liar," ujarnya pada Republika, Kamis (15/6).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement