Senin 18 Jun 2012 13:15 WIB

Beginilah Nasib Atlet Nasional di Hari Tua

Elly Pical
Foto: Antara
Elly Pical

REPUBLIKA.CO.ID, Mantan petinju nasional Ellyas Pical mengatakan banyak atlet yang hidup dengan kondisi ekonomi yang sulit di hari tua karena belum ada kesempayan dari pemerintah dan organisasi olahraga untuk merangkul mereka setelah "pensiun".

"Karenanya harus dibuat suatu program agar atlet yang sudah berjuang demi bangsa di masa muda bisa tetap terperhatikan hingga masa tua," kata Ellyas Pical di Jakarta, Senin.

Pernyataan Ellyas tersebut terkait dengan wacana dari Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) bekerja sama dengan Citi Indonesia untuk membuat program asuransi kesehatan bagi olahragawan khususnya yang sudah tidak aktif.

Pengurus YOI Teguh Ariefianto menjelaskan, pihaknya berkomitmen membantu dan memperjuangkan pengembangan olahragawan masa depan dan yang masih aktif serta kesejahteraan olahragawan yang tidak lagi aktif untuk memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik.

"Begitu pula sebagai penunjang kesehatan, ke depannya YOI akan memberikan asuransi kesehatan," katanya.

Dia menjelaskan, YOI bersama Citi Indonesia juga mengadakan kegiatan "Walk with the Champion", sebagai wujud apresiasi kepada para atlet Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa.

"Ada banyak olahragawan yang mendedikasikan seluruh hidup mereka untuk memajukan prestasi Indonesia di berbagai cabang olahraga, baik dalam lingkup nasional maupun global. Ironisnya, banyak olahragawan dan mantan olahragawan yan terlupakan sehingga di masa pensiun mereka dalam kondisi yang kurang menguntungkan," katanya.

Sementara itu, petinju Syamsul Anwar Harahap menambahkan, dirinya bersama atlet lain sedang mencanangkan suatu program dimana atlet diperlakukan sama seperti pegawai negeri.

Tapi sebelumnya mereka akan membuat satu survei kepada masyarakat Indonesia, mengenai olahragawan dengan begitu banyak prestasi wajarkah jika mendapat tunjangan pensiun.

"Jika jawabannya membolehkan, selanjutnya akan diusulkan menjadi undang-undang," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement