REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi perampokan terhadap minimarket yang kian marak terjadi belakangan membuat Kepolisian dan Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berupaya meminimalisasi dan mencegah tindak serupa kembali terjadi. Salah satunya dengan mengupayakan pemasangan "panic button" (tombol panik) di setiap gerai minimarket di Jakarta dan sekitarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, untuk merealisasikan hal itu, polisi berencana menggelar simulasi penerapan tombol panik di daerah Jakarta Utara pekan depan. Rencananya, tutur dia, ada dua pos kepolisian yang akan dijadikan tempat simulasi, yakni Polsek Pademangan dan Polres Jakarta Utara.
"Penerapan sistem pengamanan itu sifatnya preventif - aktif atau upaya pencegahan sekaligus penindakan langsung jika terjadi aksi kejahatan," ungkap Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/6).
Lebih lanjut, Rikwanto menyatakan, pemasangan tombol panik itu bertujuan untuk mendorong pengelola minimarket agar turut serta menciptakan pengamanan dan keamanan di gerainya masing-masing. Selanjutnya, ungkap dia, Aprindo yang akan mengambil alih mekanisme penerapannya di setiap minimarket yang menjadi anggotanya.
Pemasangan tombol panik itu, menurut Rikwanto, bukan berarti menghilangkan tugas polisi dalam melakukan patroli rutin. Dia menegaskan, patroli di sejumlah wilayah rawan juga terus ditingkatkan intensitasnya.
"Polres dan polsek juga telah memetakan pelaku perampokan yang belum tertangkap dan melakukan pengejaran terhadap mereka," ungkap Rikwanto di ruang kerjanya.