Jumat 22 Jun 2012 09:36 WIB

Hamas-Israel Lakukan Gencatan Senjata

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
 Kendaraan sipil yang rusak terbakar akibat serangan udara Israel di Gaza, Rabu (20/6).
Foto: (Mohammed Salem/Reuters)
Kendaraan sipil yang rusak terbakar akibat serangan udara Israel di Gaza, Rabu (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Sayap militer Hamas mengaku telah sepakat melakukan gencatan senjata dengan Israel Rabu (20/6) Malam lalu, yang ditengahi Mesir. Gencatan dilakukan untuk mengakhiri pertumpahan darah selama tiga hari di sekitar Gaza.

Menurut pernyataan dari Sayap militer Hamas Brigade Izzudin Alqassam, mereka mencoba menanggapi upaya Mesir untuk mencoba menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina. Alqassam mengatakan, mereka akan menghentikan perlawanan selama Israel juga berkomitmen untuk menghentikan kejahatannya.

Pernyataan tersebut muncul setelah tiga hari kekerasan di wilayah Gaza, yang menewaskan delapan warga Palestina. Sementara itu, militan melakukan balasan dengan menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel. Salah satu roket menghantam sebuah pos di perbatasan dan melukai empat orang.

Alqassam mencatat, mereka telah menembakkan sekitar 96 roket dan sembilan mortir ke negara Yahudi tersebut. " Konfrontasi kami dengan musuh saat ini dalam level minimal, pemimpin Israel harus memahami pesan ini dengan baik," tulis pernyataan yang dikeluarkan Alqassam.

Pejabat senior Gaza mengatakan, Mesir telah melakukan kontak dengan Israel dan kelompok Militan. Ia menengahi untuk menghentikan konflik yang terjadi antara dua kubu tersebut.

"Faksi Palestina siap kembali tenang, selama Israel menghentikan serangannya," ujar pejabat yang tak mau menyebut namanya.

Sebelum pernyataan Alqassam, dua pemuda Palestina terluka akibat serangan udara di kamp pelatihan Hamas di utara Gaza. Serangan kedua terjadi di kamp pelatihan Hamas di Nuseirat, namun tak menimbulkan korban.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement