REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Musibah pesawat Fokker 27 yang jatuh mengakibatkan Pilot Mayor Penerbang Heri Setiawan dan enam anggota TNI AU lainnya meninggal . Wafatnya Pilot dan sejumlah anggota TNI Angkatan Udara tersebut ialah kerugian besar bagi TNI AU.
“Kerugian kami adalah kehilangan pilot-pilot terbaik. Tentunya kerugian tersebut tidak bisa dimaterialkan,” ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama TNI Azman Yunus, saat dihubungi Republika, Sabtu, (23/6).
Perwira TNI AU yang menjadi korban jatuhnya pesawat Fokker tersebut telah dimakamkan pada Jumat (22/6) kemarin, setelah disemayamkan di Lanud Halim Perdanakusuma.
TNI Angkatan Udara akan memberikan bintang penghargaan bagi para anggota TNI AU yang gugur dalam melaksanakan tugas. “Pasti akan kami beri bintang penghargaan, karena mereka gugur dalam melaksanakan tugas,” ungkap Azman Yunus.
TNI AU juga akan mengganti kerugian hancurnya rumah yang tertimpa jatuhnya Fokker 27 di Kompleks Angkatan Udara. Selain itu TNI AU juga akan memberikan santunan dan asuransi kepada keluarga korban. “Jumlah materialnya belum bisa kami sebutkan. Kami masih dalam suasana berduka, “ jelas Azman Yunus.
Pesawat Fokker 27 jatuh di Jalan Branjangan 2, Kompleks Rajawali, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Kamis (21/6) lalu. Dalam musibah tersebut setidaknya terdapat 11 orang yang menjadi korban jiwa. Kesebelas korban jiwa tersebut di antaranya tujuh orang awak kapal yang merupakan anggota TNI AU dan empat warga sipil.