Jumat 29 Jun 2012 02:11 WIB

Annan Pastikan Iran Terlibat Atasi Krisis Suriah

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Kofi Annan
Foto: AFP
Kofi Annan

REPUBLIKA.CO.ID, PBB  -- Utusan perdamaian internasional PBB  Kofi Annan memastikan Iran akan terus dilibatkan dalam upaya penghentian konflik di Suriah, Rabu (27/6). Namun, juru bicara PBB Martin Nesirky mengatakan Iran tidak diundang dalam pertemuan internasional yang membahas krisis Suriah.

Kepada wartawan, Nesirky mengatakan Annan akan memberikan penjelasan singkat kepada Iran usai pertemuan para menteri di Jenewa Sabtu mendatang. Dalam pernyataannya, Annan mengatakan ia telah mengundang menteri luar negeri Inggris, Prancis, Cina, Rusia, dan AS. Dia juga mengundang Turki, Uni Eropa, Irak, Kuwait dan Qatar. Annan tidak menyebut Iran dan Arab Saudi.

"Tujuan Kelompok Aksi untuk Suriah adalah mencari langkah dan tindakan yang tepat untuk melaksanakan enam rencana perdamaian secara menyeluruh, termasuk dilaksanakannya penghentian kekerasan dalam segala bentuk sesegera mungkin," ujar Annan dalam pernyataannya.

Sejauh ini, rencana perdamaian yang diajukan Annan di Suriah gagal menghentikan pertumpahan darah. Wakilnya Jean-Marie Guehenno mengatakan Annan sedang bekerja dengan semua pemerintahan asing dan semua pihak yang terlibat perang untuk mewujudkan perdamaian dan penyelesaian yang komprehensif.

"Namun, rencana ini tidak bisa dipastikan. Waktu terus berjalan. Suriah terjebak kekerasan menghancurkan yang semakin dalam," kata Guehenno dalam sidang Dewan HAM PBB di Jenewa.

Usaha Annan dalam beberapa pekan terakhir memfokuskan pada membentuk kelompok aksi. Hal tersebut akan dibahas dalam pertemuan, sehingga didapat resolusi atas konflik yang telah berlangsung 16 bulan.

Belum jelas wujud partisipasi Iran. Iran adalah negara tetangga sekaligus sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad. AS, Inggris dan Prancis telah menyatakan penolakan atas pertisipasi Iran karena pembicaraan program nuklir yang terhenti.

Duta Besar Iran untuk PBB Mohammad Khazaee mengatakan Iran siap membantu upaya Annan membawa perdamaian di Suriah. Namun, Khazaee menambahkan jika negara lain tidak menginginkan kehadiran Iran dalam pertemuan para menteri, itu adalah masalah mereka sendiri.

sumber : Reuters/Alarabiya
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement