REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Puluhan pedagang di Pasar Purwogondo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, menggalang dana untuk pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru.
Beberapa perwakilan pedagang terlihat berkeliling pasar dengan membawa kardus bertuliskan "Koin Untuk KPK" untuk mengumpulkan secara langsung uang dari pedagang.
Salah seorang pedagang, Ponirah, mengaku mendukung kinerja KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia dan menangkap koruptor yang merugikan rakyat kecil.
"Oleh karena itu, saya rela menyisihkan keuntungan berdagang dan menyumbangkannya ke KPK agar dapat segera membangun gedung baru," ujarnya.
Kusriah, pedagang ikan, mengatakan tidak mengetahui secara pasti kinerja KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.
"Yang penting para koruptor dapat segera ditangkap oleh KPK dan dihukum seberat-beratnya," katanya.
Koordinator para pedagang, Yasir Ismail, mengatakan penggalangan dana untuk pembangunan gedung KPK yang baru oleh para pedagang ini sebagai bentuk perlawanan terhadap tindak pidana korupsi.
"Diharapkan dengan sumbangan sukarela yang jumlahnya tidak seberapa ini dapat membantu KPK memiliki gedung baru sehingga pemberantasan korupsi di Indonesia semakin maksimal," katanya.
Menurut dia, sumbangan dari para pedagang guna kepentingan pembangunan gedung baru KPK yang terkumpul Rp 75.000 ini akan diserahkan kepada perwakilan Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah agar bisa diteruskan ke KPK.
KPK memerlukan gedung baru untuk mendukung kinerja kegiatan pegawainya yang berjumlah 750 orang karena kantor yang digunakan saat ini dianggap sudah tidak layak.
Sejak tahun 2008-2009 usulan pembangunan gedung baru KPK sudah dilakukan, yakni senilai Rp 225 miliar dengan penganggaran multi-years selama tiga tahun.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding rencana gedung DPR yang melebihi Rp1 triliun, Wisma Atlet Rp 200 miliar, juga anggaran untuk pembangunan Hambalang yang totalnya Rp 2,5 triliun.