REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menerima pendemo dari beberapa organisasi massa Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) terkait masalah kondom di Kementerian Kesehatan, Jumat (29/6). Nafsiah menegaskan tidak benar ada pernyataan dirinya akan membagikan kondom kepada remaja.
Ia menyatakan tidak ada kondomisasi di Indonesia. "Saya dengan penuh keyakinan tidak setuju membagikan kondom pada anak-anak muda kita, sama sekali tidak," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika Sabtu (30/6).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat program kampanye ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) agar generasi muda menjauhi perilaku seks beresiko. Selain meningkatkan pengetahun pada remaja, peningkatan pendidikan agama, moral, kesehatan reproduksi juga penting untuk mengubah perilaku. Langkah itu, ujarnya, untuk mengimbangi maraknya peredaran VCD porno dan obat-obatan narkotika yang merangsang nafsu seks.
Tujuan utama adalah menguatkan iman dan ketahanan generasi muda kita supaya tidak terjerumus dalam perilaku seks berisiko, apakah itu seks bebas atau penggunaaan narkoba yang menghilangkan akal sehat,? kata Nafsiah.
Dia menegaskan tugasnya adalah menyelesaikan tugas menteri sebelumnya untuk mencapai target MDGs yang hingga kini masih sulit dicapai, yaitu menekan tingginya angka kematian ibu sewaktu melahirkan dan penularan HIV/AIDS yang makin meningkat.
Ia setuju dengan kampanye antiperzinahan sebagai program utama karena sesuai dengan program utama kementerian. Jika tidak ada perzinahan, maka tidak ada lagi ibu dan bayi tidak berdosa yang tertular virus HIV/AIDS. Ia menambahkan sekitar enam sampai delapan juta laki-laki di seluruh Indonesia dengan sengaja membeli layanan seks dan menolak menggunakan kondom.