Ahad 01 Jul 2012 21:00 WIB

Warga Antre Panjang Tiket KA Lebaran

Rep: Yulianingsih/ Red: Hafidz Muftisany
Kereta Ekonomi (ilustrasi)
Kereta Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Per 1 Juli 2012 PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta membuka secara resmi pembelian tiket KA ekonomi reguler dan tambahan untuk lebaran mendatang.

Akibatnya antrean panjang masyarakat yang ingin mendapatkan tiket tersebut tak terelakkan. Bahkan sejak pagi hari antrean panjang sudah terlihat di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, Ahad (1/7).

Bahkan beberapa masyarakat rela antri di stasiun tersebut sejak Sabtu malam kemarin. "Saya sudah disini sejak pukul 22.00 WIB Sabtu malam. Tetapi antreannya sudah panjang," kata Romadhon (33) warga Pundong Bantul. Meski sudah antre sejak Sabtu malam namun dirinya baru dapat tiket ke Jakarta pada pukul 09.15 WIB.

Menurutnya tiket tersebut dibelinya untuk berangkat ke Jakarta setelah lebaran. Dia berencana pergi ke Jakarta mencari pekerjaan setelah lebaran tahun ini.

Berbeda dengan Arya (28) warga Sleman ini sudah antri di loket Stasiun Lempuyangan sejak pukul 16.00 WIB Sabtu sore lalu. Dia adalah antrian pertama yang membeli tiket KA Ekonomi. Arya yang bekerja di daerah Bekasi sengaja membeli tiket jauh-jauh hari untuk balik ke Jakarta setelah mudik tahun ini.

Kepala Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pihaknya memang telah menjual tiket KA ekonomi H-90 keberangkatan per 1 Juli 2012.

"Untuk Daerah Operasi VI Yogyakarta, ada lima stasiun online yang bisa melayani penjualan tiket kereta api ekonomi," terangnya.

Menurut dia, kelima stasiun tersebut adalah Stasiun Klaten, Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Wates.

"Harga tiket untuk kereta api ekonomi reguler tersebut tidak akan naik. Progo tetap Rp35.000, Bengawan Rp37.000 dan Sri Tanjung Rp38.000," katanya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement