REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Sejumlah 46 tahanan akan dibebaskan di Myanmar untuk membantu rekonsiliasi nasional. Menurut media setempat, Selasa (3/7) yang dilansir AFP, pembebasan tahanan itu dilakukan di tengah berkembangnya seruan-seruan bagi pembebasan tahanan politik yang tersisa di negara itu.
Satu laporan di New Light of Myanmar mengatakan, 37 tahanan pria dan sembilan wanita akan dibebaskan mulai Selasa, meskipun tidak jelas apakah ada sisa tahanan politik. Namun, diperkirakan ada ratusan tahanan politik di sana.
"Keputusan itu dibuat dengan maksud untuk menjamin stabilitas negara dan membuat perdamaian abadi, rekonsiliasi nasional, dan memungkinkan untuk berpartisipasi dalam proses politik," kata laporan itu.
Pembebasan tahanan ini terjadi tak lama setelah seorang menteri Myanmar berjanji untuk lebih lanjut memberikan amensti kepada para para pembangkang yang dipenjarakan selama lawatan tokoh terkemuka pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi ke Eropa bulan lalu. Myanmar membebaskan lebih dari 300 tahanan politik pada Januari, satu langkah yang diminta Amerika Serikat untuk berjanji akan memulihkan hubungan diplomatik penuh. Sekitar 200 orang lainnya sudah dibebaskan pada Oktober 2011.