Selasa 03 Jul 2012 19:06 WIB

Polisi KA Sita 500 Tiket KA dari Calo

Rep: alicia saqina / Red: M Irwan Ariefyanto
Beberapa calon penumpang kereta api mengantre di depan loket penjualan tiket di Stasiun Gambir, Kamis (8/3). (Republika/Wihdan Hidayat)
Beberapa calon penumpang kereta api mengantre di depan loket penjualan tiket di Stasiun Gambir, Kamis (8/3). (Republika/Wihdan Hidayat)

SENEN--Di antara ramainya antrean calon penumpang di loket-loket yang hendak membeli tiket untuk Lebaran, pihak kepolisian Stasiun Pasar Senen (Jakarta Pusat) mendapatkan 500 tiket dari tangan para calo. Dari hasil temuan tersebut, beberapa di antaranya masih ada tiket KA yang berlaku untuk keberangkatan pada  17 Agustus mendatang.

Komandan Polsuska Stasiun Pasar Senen Abdul Muis, mengatakan 500 tiket tersebut telah disita. Tiket tersebut merupakan hasil temuan periode Februari sampai Juni. ''Itu semua sudah lewat masa berlakunya dan itu sudah kami hanguskan,'' tutur Abdul kepada ROL,  Selasa (3/7).

Dari sekian banyak tiket sitaan tersebut, ada sebanyak empat lembar tiket KA sebelum Lebaran (keberangkatan tanggal 17 Agustus). Keempatnya adalah tiket keberangkatan KA Serayu Pagi tujuan Kroya (KYA), yang berangkat dari Stasiun Senen. ''Jadi ini akan kita tahan saja terlebih dahulu,'' ujar Abdul.

Sebenarnya, ungkap Abdul, akan sayang bila bangku tersebut dibiarkan kosong. ''Nanti penumpang pasti akan bertanya. Bilang tiket habis, ternyata bangku kosong,'' tuturnya. Pihak stasiun akan menjalankan sebuah program untuk menginformasikan tiket-tiket dari temuan calo yang masa berlakunya belum jatuh tempo disesuaikan dengan nama-nama penumpang yang tertera di tiket. Berdasarkan informasi dari Abdul, jumlah calo yang tertangkap mencapai 50 orang lebih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement