REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Aksi serangan bom mengguncang Thailand. Bom sepeda meledak dan melukai lima tentara Thailand dalam satu kendaraan angkutan militer yang berpatroli di Provinsi Yala, Thailand Selatan, Selasa (3/7). Ledakan itu terjadi saat mereka meninggalkan pangkalan untuk menjalankan tugas sehari-hari, lapor kantor berita Thailand.
Setelah ledakan itu, satu truk pick-up putih melintas. Tiga atau empat orang di dalam truk itu memberondongkan peluru kepada tentara sebelum mereka melarikan diri dari lokasi kejadian.
Lima prajurit cedera, dua mengalami luka serius. Semua korban dikirim ke rumah sakit di Yala untuk mendapatkan perawatan.
Pecahan-pecahan bom rakitan seberat tiga-kima kilogram berserakan di tempat kejadian. Polisi menyalahkan tersangka separatis selatan untuk kejahatan tersebut.
Lebih dari 5.000 orang telah tewas dan lebih dari 8.400 lainnya terluka di tiga provinsi selatan Yala, Pattani dan Narathiwat, sejak kekerasan meletus pada Januari 2004, menurut Deep South Watch - satu lembaga yang memantau konflik di provinsi selatan itu.
Wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu dulunya adalah daerah otonomi kesultanan Muslim Melayu sampai dianeksasi oleh Bangkok pada sekitar seabad lalu. Sejak itu pemberontakan sering terjadi.