Rabu 04 Jul 2012 06:56 WIB

Antrean di Ketapang Capai 8 KM

Ribuan kendaraan pemudik memadati parkiran yang ada di lima dermaga Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (26/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ribuan kendaraan pemudik memadati parkiran yang ada di lima dermaga Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (26/8).

KETAPANG--Kemacetan kendaraan bermotor di ruas jalan raya menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kian memanjang akibat penutupan jalur penyeberangan Jawa-Bali sejak Selasa (3/7) pukul 18.15 WIB.

Hingga Rabu pukul 01.30 WIB antrean kendaraan di jalan raya menuju Pelabuhan Ketapang diperkirakan mencapai delapan kilometer. Bahkan sejak pukul 00.30 WIB kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali akibat penutupan pelabuhan penyeberangan itu setelah cuaca di perairan Bali terus memburuk.

Berdasarkan pemantauan di ruas jalur Situbondo-Ketapang banyak kendaraan, terutama bus pariwisata, yang memilih menepi sambil menunggu kepastian jalur penyeberangan Jawa-Bali dibuka.

Berbeda dengan bus-bus yang melayani penumpang Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) yang memilih tetap berada di jalurnya, meskipun tidak mendapat kepastian, kapan jalur penyeberangan dibuka.

Sopir bus AKAP hanya bisa pasrah menunggu cuaca di Selat Bali kondusif. "Jam segini biasanya sudah mau masuk Negara (Kabupaten Jembrana, Bali)," kata sopir bus Restu Mulya jurusan Malang-Denpasar ditemui di Jalan Raya Glagah, Kabupaten Banyuwangi, sekitar pukul 01.30 WIB.

Ia mengaku mendengar informasi penutupan Pelabuhan Ketapang itu sejak bus yang dikemudikannya melintasi kawasan Besuki, Kabupaten Situbondo.

"Kalau macet karena ada kecelakaan lalu lintas, masih bisa lewat jalur alternatif. Tapi, ini macet karena pelabuhan ditutup sehingga tidak ada pilihan lain," katanya.

Jalur penyeberangan Jawa-Bali ditutup dua kali akibat cuaca buruk di Selat Bali. Penutupan pertama terjadi Selasa (3/7) pada pukul 12.00-14.45 WIB, sedangkan penutupan kedua pada pukul 18.15 WIB.

Hingga berita ini ditulis penutupan pelabuhan masih terus berlangsung. Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Made Rai Ardana, mengatakan bahwa penutupan itu dilakukan karena ketinggian gelombang disertai angin kencang menyulitkan kapal penyeberangan sulit bersandar di Pelabuhan Ketapang.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement