Rabu 04 Jul 2012 17:33 WIB

Soal Sukhoi, Rusia tak Akan Lari Dari Tanggung Jawab

Sukhoi SuperJet 100, buatan Rusia
Foto: AP
Sukhoi SuperJet 100, buatan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKWA -- Duta Besar RI untuk Rusia Djauhari Oratmangun menyatakan, asuransi Rusia akan membayar penuh klaim Rp 1,2 miliar bagi setiap korban musibah Sukhoi Superjet 100 meskipun status mereka penumpang penerbangan gembira (joy flight) yang tidak membeli tiket.

"Ini sudah dibahas dengan pihak-pihak terkait dan Rusia memberikan indikasi positif. Rusia adalah teman yang bisa diandalkan, mereka tidak akan lari dari tanggung jawab," kata Djauhari saat menerima delegasi Indonesia pada World Media Summit di Moskwa, Rabu.

Delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut terdiri dari Dirut Perum LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf, Wakil Pemred Antara Akhmad Kusaeni, Ketua Dewas TVRI Elprisdat, Dewan Pengawas RRI Alit Wiratmaja dan Wakil Pemred Detik.com Arifin Asydad.

Menurut Djauhari, pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan Presiden Sukhoi. "Besok saya akan bertemu lagi dengan CEO Sukhoi," katanya didampingi Kabidpen KBRI Moskwa M Aji Surya. Tidak dijelaskan apakah pertemuan itu juga akan membahas kapan asuransi itu dicairkan.

Djauhari mengatakan musibah Sukhoi tidak membuat hubungan RI-Rusia terganggu. Sisi positifnya, Indonesia makin dikenal di Rusia karena setiap hari diberitakan oleh media-media di negeri Beruang Putih itu.

Sejumlah warga Rusia juga datang menyampaikan belasungkawa. Mereka datang ke KBRI dengan membawa bunga dan menyampaikan rasa simpati.

"Presiden Vladimir Putin langsung menelpon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sesaat setelah musibah. Kedua pemimpin juga bertemu kembali di Los Cabos, Mexico," katanya.

Dubes juga mengatakan sejauh ini kerja sama dengan produsen pesawat Rusia masih terus berjalan pascamusibah Sukhoi yang menabrak Gunung Salak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement