Jumat 06 Jul 2012 13:15 WIB

FIFA Setujui Teknologi Garis Gawang

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Hafidz Muftisany
 John Terry (kanan), bek timnas Inggris, menghalau bola yang sudah melewati garis gawang saat menghadapi Ukraina di laga terakhir Grup D Piala Eropa 2012.
Foto: Reuters/Felix Ordonez
John Terry (kanan), bek timnas Inggris, menghalau bola yang sudah melewati garis gawang saat menghadapi Ukraina di laga terakhir Grup D Piala Eropa 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH—Keputusan penting dikeluarkan FIFA dengan menyetujui penggunaan teknologi di garis gawang. Keputusan ini menjadi sejarah setelah perdebatan panjang penggunaan teknologi di garis gawang.

Seperti dikutip Football Italia, badan FIFA yang membahas soal aturan sepak bola, IFAB, telah melakukan voting menyangkut disahkannya teknologi garis gawang. “Voting ini akan membahas teknologi apa yang akan digunakan di garis gawang.”

Saat ini ada dua teknologi yang diuji FIFA yakni GoalRef dan Hawk Eye. Namun FIFA baru akan mensosialisasikan penggunaan teknologi garis gawang di awal tahun 2013.

Sebelumnya, FIFA sempat bersikukuh tidak ingin memasukkan unsur teknologi dalam elemen perwasitan sepak bola. Namun “kengototan” FIFA akhirnya perlahan mencair mengingat banyaknya desakan dari sejumlah federasi sepak bola.

Motor dari pengusung teknologi garis gawang adalah Federasi sepak bola Inggris, FA. Pasca-tidak disahkannya gol Frank Lampard di perdelapanfinal Piala Dunia 2010, Inggris langsung bersuara nyaring mendesak penggunaan teknologi. Tuntutan Inggris ini mendapat dukungan penuh dari federasi sepak bola Skotlandia, Wales, dan Republik Irlandia.

Persitiwa dianulirnya gol Marko Devic di laga Ukraina versus Inggris menjadi klimaks tuntutan penggunaan teknologi garis gawang. Pasalnya gol tersebut memupus argumentasi bahwa wasit tambahan lebih diperlukan ketimbang teknologi.

Kejadian di laga Ukraina itu meyakinkan Presiden FIFA, Sepp Blatter untuk segera mengesahkan penggunaan teknologi di gawang. “Setelah kejadian di pertandingan Ukraina vs Inggris, GLT (teknologi garis gawang) bukan lagi alternatif tapi sebuah kebutuhan,” ujar Blatter via akun Twitternya.

Namun usulan FIFA ini ditentang UEFA yang tetap ngotot menggunakan wasit kelima. Menurut Presiden UEFA, Michael Platini, fungsi wasit kelima lebih luas ketimbang penggunaan kamera. Selain mampu mengamati episode di garis gawang, wasit kelima juga mampu mengamati kejadian di kotak penalti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement