REPUBLIKA.CO.ID, PAKBENG-- Otoritas pariwisata di barat laut Laos, tepatnya Pakbeng, Provinsi Oudomxay, membuka Hutan Teh Lao yang berusia 1.000 tahun. Hutan yang terletak di atas Gunung Vieng tersebut diharapkan dapat menjadi objek wisata baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Laos.
Seorang pejabat dari Divisi Promosi Pariwisata wilayah Pakbeng, Vilasid Phadthavong mengatakan, departemen pariwisata tengan mencari dana dari pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di wilayah tersebut. Ia mengatakan akan memfokuskan pada kota-kota di tepi sungai, di mana banyak kapal turis berhenti.
Hutan teh ini menurutnya akan menawarkan pada pengunjung kesempatan mempelajari tentang produksi teh lokal. Di sana para wisatawan dapat menikmati secangkir atau dua cangkir teh dengan mengambilnya langsung dari perbukitan hijau di puncak Phou Vieng.
Seperti dilaporkan Asian News Network dan Vientiane Times, pasar malam lokal juga menawarkan pengunjung kesempatan untuk mengagumi kerajinan etnik warna warni. Selain itu banyak pula produk eksotik lain dan akan banyak kesempatan untuk berbelanja.
Provinsi ini juga memiliki sejumlah kegiatan yang diselenggarakan bagi para wisatawan. Wisatawan dapat mengunjungi gua-gua di sekitarnya, menjelajah hutan, dan mengunjungi desa etnis Leu, serta mengendarai gajah.
Vilasad berharap, tempat wisata baru tersebut dapat mendorong banyak wisatawan datang ke Laos. Ini akan menjadi aliran pendapatan lebih untuk bisnis di Pakbeng dan menjadi mata pencaharian bagi para penduduk setempat.
Departemen Pariwisata berencana untuk bekerja sama dengan operator wisata lokal. Mereka meminta menggabungkan wisata di Pakbeng sebagai bagian dari jadwal tur.
Sejauh ini Pakbeng telah menerima hampir 22.500 wisatawan dari Eropa, Jepang, Korea, Thailand dan negara-negara lain, serta hampir 900 orang wisatawan domestik.