REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pada Senin (16/7) esok Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana akan menggunakan mobil listrik dari Depok menuju kantornya. Hal tersebut disampaikannya dalam acara International Muslim Student Summit 2012 (IMSS) di Sasana budaya ganesha (Sabuga) Kota Bandung, Ahad (15/7).
"Mobil listrik yang tengah dikembangkan tersebut saat ini sudah selesai. Mulai besok pagi saya akan mengendarai mobil listrik tersebut menuju kantor," kata Mantan Direktur Utama PT PLN Persero ini.
Dahlan mengatakan, mobil yang akan dia gunakan tersebut merupakan keluaran pabrik keluaran Ahmadi yang merupakan merek asli Indonesia. "Namun jangan salah, mobil tersebut dapat menempuh jarak hingga 150 kilometer (km). Dan saya yakin dalam dua tahun ke depan, mobil listrik ini dapat menempuh jarak 300 km," tegasnya.
Untuk keiritan bahan bakar, Dahlan juga mengklaim bahwa mobil listrik Ahmadi jauh lebih hemat dibanding mobil BBM. "Kalau untuk mobil BBM, masyarakat harus mengeluarkan uang Rp 300 ribu per bukannya hanya untuk bahan bakar. Sedangkan untuk mobil listrik hanya perlu Rp 50 ribu untuk men-charge," terangnya.
Lebih lanjut dengan munculnya mobil listrik yang dikeluar oleh pabrikan Ahmadi, Menteri BUMN Dahlan Iskan akan segera mengusulkan pada setiap pom bensin Pertamina dan PLN untuk menyediakan Charger untuk mobil listrik.
"Nanti saya akan mengusulkan untuk seluruh pom bensin pertaminma harus menyediakan carger mobil listrik. Dengan adanya hal tersebut akan memudahkan para pengguna mobil tersebut," tuturnya.
Masalah harga, sambung Dahlan, mobil tersebut harganya diupayakan tidak lebih mahal dari mobil yang menggunakan BBM. "Kalau Avanza harganya Rp 150 juta, kami usahakan harganya lebih murah dari itu," ujarnya.
Mobil listrik hasil produksi Ahmadi tersebut, kata Dahlan, secara perdana akan diperkenalkan dengan menawarkan tiga warna, yakni hitam, putih. Selain itu mobil listrik tersebut direncanakan akan dirancang dalam dua jenis, yakni family car dan selanjutnya akan dibuat versi yang lebih mewah. Untuk jenis family car akan dikembangkan oleh BUMN. "Jenis mewah agar dikembangkan oleh swasta, dengan harga 1 milyar," tandasnya.