REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Markas besar Slank di Jalan Potlot kembali menjadi saksi bisu gebrakan baru Slank sebagailokasi rekaman live dalam penggarapan album terbaru Slank yang istimewa, 'I SLANK U'.
Istimewa karena untuk pertama kalinya Slank memanfaatkan ruang terbuka dalam kompleks rumah keluarga Bimbim itu untuk rekaman album selama sepekan (12-19 Desember 2011) mulai dari halaman parkir, arena bermain anak-anak, taman belakang rumah, pendopo sampai halaman lainnya satu persatu disulap menjadi 'studio'.
"Ini album terobosan baru karena kita melakukan hal lain lagi di sini dan belum dilakukan oleh siapa-siapa
selain Slank," kata sang vokalis, Kaka, pada jumpa pers di Potlot, Jakarta, Senin (16/7).
Kaka menambahkan, "Ini hal yang gila. Pada dasarnya kita orang-orang yang doyan eksperimen, ada adrenalin rush-nya, itu yang bikin seru. Adrenalinnya karena jangan sampai ada kesalahan."
Kaka, Ivan, Bimbim, Abdee dan Ridho bersama-sama mengaransemen secara langsung 14 lagu dalam repackage album cinta Slank 'I SLANK U' itu. Rekaman dilakukan secara one take only sehingga jika ada kesalahan mereka harus mengulang dari awal lagi.
"Istilahnya bosen bikin yang rapi, ingin bikin yang busuk," lontar Bimbim, drummer Slank, seraya tertawa.
Menurut Bimbim, pengerjaan rekaman secara live ini justru mengocek dana jauh lebih banyak karena harus mengerahkan semua kru saat rekaman berlangsung mulai manajer sampai office boy. Ia juga mengatakan selain merupakan terobosan baru, album ini juga membawa pesan menuju perubahan.
"Revolusi cinta merupakan tema penuh di album ini, album ajakan untuk orang berbuat baik. Kami merasa dunia sudah semakin tua, karma semakin dekat. Kita berbuat baik cepat pula dibalas baik," ujar Bimbim yang arsitek Slank ini.
"Kami ingin Indonesia berubah karena Indonesia sudah terlalu jauh dengan yang namanya cinta, orang sering berantem, merampok hak orang lain. Album ini merupakan ajakan kita merevolusi diri," tambahnya.
Dalam album ini, Slank mengangkat berbagai macam isu mulai lagu religi, antinuklir, kesetaraan perempuan dan cinta pada ibu, tentang Papua, hingga kemarahan Slank pada koruptor. Pesan tersebut, menurut Abdee, ingin disebar kepada seluruh masyarakat Indonesia lewat kerja sama dengan KFC.
"Kita berlima kerjanya bikin lagu dan rekaman namun musik itu tidak akan berarti kalau tidak bermanfaat. Makanya liriknya isinya membawa perubahan, itu harus disampaikan ke masyarakat dari Sabang sampai Merauke lewat outlet KFC," jelas gitaris Slank, Abdee.