REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA —Hingga awal Juli 2012 Pegadaian Syariah belum mengalami ledakan gadai menjelang masuk sekolah dan Ramadhan. Hal ini disebabkan sepanjang Juni masyarakat baru melakukan pendaftaran sekolah.
Peningkatan akan terlihat dari hasil rekapitulasi Juni dan Juli. Hasil ini baru bisa terlihat melalui pendataan pada Agustus. “Tapi, biasanya kenaikan pada musim masuk sekolah sekitar 10 persen,” ujar General Manager Pegadaian Syariah Suhardjo akhir pekan lalu.
Meskipun tahun ini jadwal masuk sekolah hampir mendekati Ramadhan, Suhardjo mengungkapkan, belum ada peningkatan gadai yang signifikan. Masyarakat yang mengajukan gadai masih di angka ratarata. Berdasarkan data bulanan, Pegadaian Syariah melayani gadai Rp 900 miliar per bulan.
Menjelang Ramadhan, Pegadaian Syariah telah menyiapkan diri untuk mengatasi kelebihan permintaan gadai. Suhardjo mengungkapkan, peningkatan gadai pada Ramadhan tidak akan terlalu tinggi karena akan diimbangi dengan pelunasan. Hal ini membuat Pegadaian Syariah tidak mematok target tertentu untuk pembiayaan ini. “Kami hanya mengantisipasi kelancaran modal untuk gadai,” ujar Suhardjo.
Hingga kuartal kedua gadai di Pegadaian Syariah mencapai Rp 7,6 triliun. Jumlah ini meleset dari target rata-rata untuk kuartal kedua Rp 7,8 triliun. Suhardjo berharap peningkatan akan terlihat pada pembiayaan Juli 2012.
Hal berbeda terjadi di Bank Danamon Syariah. Hingga Juni 2012, pembiayaan gadai di Danamon Syariah mencapai Rp 90 miliar. Jumlah ini meningkat 50 persen dibandingkan posisi Maret, yaitu Rp 60 miliar.
Direktur Danamon Syariah Budi Utomo menyebutkan, pembukaan cabang yang melayani gadai merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan ini. Sebelumnya hanya ada sekitar 11 kantor cabang yang melayani gadai ketika Danamon Syariah memulai pilot project untuk produk ini. Tetapi, seiring dengan penambahan cabang, pembiayaan ini ikut meningkat. “Saat ini kami sudah memiliki 140 cabang yang melayani gadai,” ujar Budi.