REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat semakin sibuk untuk memperkuat cengkeraman mereka di kawasan Timur Tengah setelah kembali mengucurkan bantuan militer kepada Yaman. Para pejabat teras negara polisi dunia itu menilai, bantuan militer kepada Yaman merupakan aset penting bagi AS.
Pentagon memandang Presiden baru Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, akan menjadi partner yang bagus bagi AS. Terlebih, Mansour Hadi memiliki kebijakan anti-Iran yang tengah menjadi musuh utama AS di Timur Tengah.
Awal pekan ini, Mansour Hadi memperingatkan Iran untuk menghentikan aktivitas mata-matanya di Yaman. Suksesor rezim mantan Presiden Ali Abdullah Saleh itu juga memperingatkan Iran untuk tidak mencampuri urusan domestik Yaman.
Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan, bantuan kontra-terorisme di Yaman sangat penting bagi keamanan nasional AS. Hal senada juga diungkapkan Menteri Luar Negeri, Hillary Rodham Clinton, kepada Kongres AS untuk meloloskan bantuan 112 juta dolar AS kepada Yaman tahun ini.
