REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sebanyak 2.500 ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kerusakan. Upaya perbaikan pun akan dilakukan pada tahun ini. Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Haryono mengatakan, ruang kelas yang rusak itu dikarenakan batas usia bangunan yang rata-rata diatas 15 tahun.
Dikatakannya, beberapa di antaranya merupakan bangunan SD Inpres (Instruksi Presiden) yang dibangun pada tahun 1970-an. ‘’Pada umumnya bangunan (SD Inpres) temboknya sudah rapuh dan atapnya tinggal menunggu waktu untuk ambruk,’’ ujar Haryono, akhir pekan kemarin.
Haryono menambahkan, selain SD Inpres, kerusakan pada sekolah lainnya juga disebabkan perawatan bangunan yang kurang maksimal. Secara keseluruhan, tingkat kerusakannya cukup bervariasi, dari rusak berat hingga rusak sedang. Hal itu terjadi akibat anggaran yang terbatas.
Untuk mengatasi hal itu, Haryono mengungkapkan, akan dilakukan perbaikan ruang kelas yang rusak pada tahun ini. Dia menyebutkan, jumlah ruang kelas yang akan diperbaiki mencapai 1.926 ruang kelas. Dengan adanya perbaikan tersebut, maka ruang kelas yang masih rusak nantinya tersisa 574 ruang kelas.
Menurut Haryono, perbaikan ruang kelas tersebut dibiayai melalui dana anggaran penerimaan belanja negara (APBN) dan bantuan provinsi. Selain itu, ditambah pula anggaran penerimaan belanja daerah (APBD) Kabupaten Indramayu. ‘’Kalau mengandalkan anggaran perbaikan melalui dana APBD kabupaten saja, maka tidak dapat menutup semua ruang kelas yang rusak,’’ tegas Haryono.