REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Jasa penukaran uang di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai bermunculan di sekitar kawasan Jalan Wahidin Sudirohusodo dan Jalan Ahmad Yani.
Salah satu penjual jasa penukaran, Ahmad, Senin mengatakan, dalam setiap transaksi penukaran uang, dirinya mengambil untung sebesar Rp 10 ribu. "Untung sebesar Rp10 ribu itu adalah jerih payah kami mengantre di kantor Bank Indonesia, namun untung itu akan kita naikkan saat mendekati Lebaran nanti," katanya.
Penjual jasa lain, Soleh mengaku, dirinya membuka jasa penukaran uang sejak awal Ramadhan sebagai antisipasi banyaknya masyarakat yang menukarkan uang menjelang Lebaran.
Selain itu, juga karena sepinya jasa penukaran uang di tempat lain yang muncul, sehingga dengan membuka jasa penukaran uang lebih awal, diharapkan mendapatkan keuntungan lebih banyak.
"Di tempat lain, seperti Surabaya belum ada orang yang membuka jasa penukaran uang, sebab biasanya muncul pada pertengahan Ramadhan," katanya.
Dalam menawarkan jasanya, beberapa penjual jasa tersebut memajang uang pecahannya mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000 hingga Rp 10.000 di pinggir jalan.
"Untuk menukarkan uang disini kan tidak perlu antre, hanya tinggal menepi, sementara jika melakukan penukaran uang di Bank Indonesia, masyarakat harus antre," ujarnya.
Soleh mengaku, dalam mendapatkan uang pecahan itu, dirinya bersama rekan-rekannya harus menukarkan sejak pukul 05.00 WIB di kantor Bank Indonesia di Surabaya.
"Setelah pagi menukarkan uang di kantor Bank Indonesia, langsung ke Gresik dan memajang uang itu," katanya.