REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bentrokan antara petani Kabupaten Ogan Ilir dengan polisi, Jumat (27/7) sore menyebabkan satu korban meninggal dunia dan lima terluka tembak. Keterangan mengenai korban insiden tersebut dipastikan oleh aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko.
Korban yang meningal dunia itu atas nama Angga Bin Darmawan (12). Sedangkan yang mengalami luka tembak ialah Jesika (16), Dut Binti Juni (30) Rusmin Bin Alimin dan dua perempuan lagi belum diketahui identitasnya dalam kondisi kritis, kata Hadi Jatmiko di Palembang, Jumat malam.
Menurut dia, ketika bentrok terjadi beredar isu ada dua korban yang tewas, namun setelah dilakukan pengecekan di lapangan dipastikan hanya ada satu yang tewas.
Korban yang tewas itu pada saat bentrokan terjadi sedang bermain "play stations" di salah satu rumah penduduk di Desa Limbang Jay. Tahu ada keributan dia keluar rumah untuk melihat kejadian apa dan langsung tertembak, kata Hadi.
Dia menjelaskan, korban yang tewas sekarang ini sedang dibawa keluarganya dari Kabupaten Ogan Ilir ke Rumah Sakit Umum dr Muhammad Husin Palembang untuk dilakukan visum. Begitu juga korban yang mengalami luka tembak, akan dibawa ke Palembang untuk mendapatan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel atau rumah sakit lainnya.
Diharapkan korban yang mengalami luka tembak tersebut bisa diselamatkan oleh tim medis dan cukup satu korban sajalah dampak perjuangan petani mendapatkan lahan yang bersengketa dengan PT Perkebunan Nusantara VII itu, kata aktivis Walhi Sumsel itu prihatin.
Setelah mengurus para korban tersebut, Walhi Sumsel bersama Tim Advokasi Hukum dan Pencari Fakta Cinta Manis Ogan Ilir akan melaporkan kejadian penembakan tersebut ke Polda Sumsel.