Jumat 03 Aug 2012 14:26 WIB

Fitur Akustik Masjid Sulaimaniah Hilang Akibat Restorasi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Masjid Raya Sulaimaniah.
Foto: hurriyetdailynews.com
Masjid Raya Sulaimaniah.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Restorasi yang tengah berlangsung di Masjid Raya Sulaimaniah (Süleymaniye) mengakibatkan hilangnya fitur akustik dalam ruangan. Sebelum proses restorasi, suara dalam masjid dapat terdengar tanpa bantuan mikrofon. Kini, masjid membutuhkan mikropon guna membuat suara khutbah sampai ke seluruh ruangan.

Mufti Istanbul, Abdurrahman Binbir mengatakan, solusi sementara atas masalah ini adalah jumlah pengeras suara masjid ditambah. Hal ini dilakukan setelah imam masjid dan muadzin berulangkali melantunkan ayat suci Alquran tanpa mikrofon, namun suara keduanya tidak dapat didengar.

"Khutbah dan doa selama shalat tidak dapat dipahami. Suara tidak menyebar ke seluruh ruangan," kata dia seperti dikutip hurriyetdailynews.com, Jumat (3/8).

Masjid ini tergolong bersejarah, karena dibangun pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Agung pada 1557 oleh arsitek kenamaan Ustmani, Sinan. Masjid ini sempat menjalani dua kali restorasi yakni pada 2007 dan 2010.

Selain dikenal dengan gaya arsitekturnya yang khas Ustmani, masjid ini memiliki akustik bangunan yang luar biasa. Aliran udara berikut dengan sudut-sudut ruangan yang ada membantu suara imam dan muadzin menyebar keseluruh ruang masjid.

Mufti Emrullah Uzum mengatakan, masalah ini muncul ketika suara tidak dapat terdengar dengan baik di sekitar mihrab.  "Saya baru tahu ketika hendak menuju ruangan. Kini, masalahnya sudah terpecahkan," kata dia.

Sebelumnya, pengurus masjid telah menyampaikan keluhan ini kepada Departemen Mufti Provinsi. Laporan itu diterima komite ahli. Hingga kini, komite ahli belum mengetahui penyebab masalah itu. "Saya percaya, masalah ini akan cepat selesai," kata Binbin.

Juru bicara perusahan kontraktor, Guryapi menyangkal bila ada masalah dengan akustik bangunan. Masalahnya bukan pada kemampuan akustik bangunan melainkan sistem suara yang digunakan dalam masjid.

"Pengurus masjid tidak menginginkan sistem suara yang ingin kami pasang. Sekarang, mereka telah menggunakan sound system yang diinginkan. Kami telah diberitahu, telalu banyak alat pengeras suara akan menghancurkan akustik bangunan masjid," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement