REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, meresmikan program "Indonesia-Japan Joint Airborne Campaign Piser-L2" di hanggar Fix Wing CN-235 PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Rabu (8/8).
"Program ini melibatkan peneliti, lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Tujuannya menuju penguasaan teknologi penginderaan jauh yang akan memegang peranan penting di masa depan," kata Gusti Muhammad Hatta.
Hadir pada peresmian program strategis Indonesia-Jepang itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yosinori Katori, Dirut PTDI Budi Santoso, Deputi Kepala BPPT Bidang teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) Ridan Djamaludin serta jajaran Kementerian Ristek serta perwakilan TNI AU.
Kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-17 yang dipusatkan di Bandung itu juga dihadiri oleh tim dari Japan Aerospace and Exploration Agency/JAXA yang melakukan uji coba alat penginderaan jarak jauh milik Indonesia yang rencananya akan dipasang di satelor Alos-2.
"Kerjasama bidang kedirgantaraan, khususnya dalam pengembangan teknologi pengindaeraan jarak jauh sangat strategis sesuai dengan yang dirumuskan dapam program MP3EI, sekaligus menjawab isu-isu global yang kita hadapi," kata Menristek.
Pada kesempatan itu, Menristek menyebutkan pentingnya penguasaan teknogi dan layanan kedirgantaraan untuk mengoptimalkan konektivitas antar wilayah di enam koridor ekonomi Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Bali Dan NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.