Jumat 10 Aug 2012 04:03 WIB

Duh..Ademnya Lantai Masjdil Haram

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Dua orang jamaah haji tertidur lelap di pelataran Masjidil Haram, Makkah, Kamis dinihati (20/1).
Foto: Republika/Muhammad Subarkah
Dua orang jamaah haji tertidur lelap di pelataran Masjidil Haram, Makkah, Kamis dinihati (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kebanyakan jamaah berpikir udara panas akan menyebabkan kaki tidak nyaman saat berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Faktanya, kaki jamaah dapat menikmati hawa sejuk.

Kepala Peneliti Masjid Nabawi, Abdul Mohsin bin Hamid, mengatakan semua ubin, baik di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi berasal dari Yunani. Kualitas ubin yang digunakan tergolong kelas premium. Demikian pula dengan granit yang menutupi sebagian ruang masjid.

Selain itu, atap masjid dan dinding masjid ditutupi dengan marmer jenis Thasos. Konon, marmer jenis ini menimbulkan efek dingin meski dalam cuaca panas. "Setiap ruangan dalam Masjidl Haram dan Masjid Nabawi terasa sejuk meski cuaca begitu ekstrim," kata Abdul Wahid al-Hattab, Direktur Humas Masjid Nabawi.

Semua ubin itu mengarah menuju arah kiblat. Setiap ubinnya memiliki ukuran panjang 120 cm dan lebar 60 cm. "Untuk menjaga ketertiban shalat, setiap ubin diberikan penanda berupa garis," kata Abdul Mohsin seperti dikutip alarabiya.net, Kamis (9/8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement