Kamis 09 Aug 2012 23:12 WIB

'Kondisi Mesin Pembangkit PLN Pas-pasan'

Pembangkit Listrik PLN
Pembangkit Listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Sistem pembangkitan PT PLN Wilayah Kalimantan Barat dalam kondisi pas-pasan seiring terjadinya gangguan di satu unit mesin berkapasitas tujuh Mega Watt (MW).

"Karena terjadi gangguan di mesin, dampak dari gangguan eksternal di transmisi pada Rabu sore," ujar Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto di Pontianak, Kamis (9/8).

Ia menambahkan, sistem Khatulistiwa selaku beban terbesar di PLN Wilayah Kalbar kini kondisinya mencapai 202 MW pada beban puncak. Sedangkan kapasitas terpasang mesin pembangkit berkisar 219 MW. "Jadi, termasuk pas-pasan kondisinya," ungkap dia.

Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi hal itu, sistem Khatulistiwa mendapat pasokan dari Singkawang sebesar empat MW. Selain itu, ujar dia, satu unit mesin berkapasitas sembilan MW yang tengah dalam perawatan rutin akan dipercepat penyelesaiannya.

Ia mengakui, cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir ikut memengaruhi sistem kelistrikan. "Misalnya, pemakaian pendingin ruangan yang meningkat membuat beban puncak ikut naik," kata dia.

Kemudian, PLTGU berkapasitas 30 MW di PLN Sektor Kapuas juga tidak berfungsi maksimal. "Kalau maksimal 30 MW, karena cuaca panas, kemampuannya jadi 24 MW saja," kata Andreas Heru Sumaryanto.

Ancaman eksternal juga tidak kalah bahaya yakni maraknya permainan layang-layang pada sore hari. "Cuaca cerah sore hari, banyak yang bermain layangan terutama yang menggunakan kawat karena dapat mengganggu transmisi 150 kV," kata dia menjelaskan.

Mengenai kemungkinan pemadaman bergilir, ia berharap tidak terjadi. "Kalau pun mendesak, kemungkinan hanya untuk kalangan industri," ujarnya. Ia juga meminta masyarakat untuk bermain layangan tanpa gunakan kawat, serta menekan pemakaian beban saat kondisi beban puncak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement